Archive for Agustus 2023

 SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Sistem Pencernaan

Memahami Anatomi Sistem Pencernaan beserta Fungsinya

Terakhir diubah pada 05 Mei 2023  4 menit waktu baca




anatomi sistem pencernaan & fungsi masing-masing



Sistem pencernaan adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk mencerna serta mengolah makanan. Anatomi sistem pencernaan ini terdiri dari beberapa organ tubuh, di antaranya mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, hingga rektum dan anus. Setiap organ pencernaan tersebut akan bekerja dengan menghaluskan, menyerap nutrisi, serta membuang limbah dari sisa proses pengolahan makanan.

 

Mari simak ulasan lengkap mengenai anatomi sistem pencernaan manusia dan fungsinya melalui artikel di bawah ini.

 

Apa itu Sistem Pencernaan?

 

Sistem pencernaan merupakan sekumpulan jaringan organ yang berfungsi mencerna dan mengolah makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Sistem pencernaan ini berupa saluran yang memanjang mulai dari mulut hingga anus.

 

Dalam menjalankan fungsinya, sistem pencernaan akan dikendalikan oleh sistem saraf, aliran darah, serta berbagai macam hormon di dalam tubuh. Bagian tubuh ini juga dibantu oleh enzim untuk mengoptimalkan proses penguraian makanan menjadi molekul yang lebih kecil.

 

Mengenal Anatomi Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya

 

Urutan sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, esofagus, lambung, usus halus beserta pankreas dan hati, usus besar, rektum, serta anus. Setiap bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam mengolah dan mencerna makanan. Berikut penjelasan lengkapnya.

 

1. Mulut

 

Mulut adalah bagian awal dari anatomi sistem pencernaan manusia yang berfungsi untuk menghaluskan makanan agar lebih mudah dicerna oleh organ pencernaan lainnya. Di dalam mulut, proses pengolahan makanan juga dibantu oleh air liur yang mengandung enzim amilase untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.

 

2. Kerongkongan dan Esofagus

 

Kerongkongan dan esofagus merupakan saluran yang terdiri dari otot untuk menciptakan gerakan peristaltik agar mampu membawa makanan yang telah dihaluskan dari mulut menuju lambung. Saluran ini memiliki panjang 20 sentimeter dan dilapisi oleh mukosa.

 

3. Lambung

 

Lambung merupakan anatomi sistem pencernaan manusia yang berbentuk menyerupai huruf “J” dan terletak di perut bagian kiri atas. Fungsi lambung dalam sistem pencernaan adalah untuk mengolah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan berbentuk setengah padat (kimus).

 

4. Usus Halus

 

Usus halus adalah saluran pencernaan yang bertugas menyerap berbagai macam nutrisi dari makanan, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, serta mineral. Saluran ini memiliki panjang hingga 7 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), serta usus penyerapan (ileum).

 

5. Pankreas

 

Meski tidak dilewati oleh makanan, pankreas memiliki peran yang penting dalam sistem pencernaan, yaitu untuk menghasilkan enzim pencernaan guna memecah berbagai macam nutrisi dalam makanan. Pankreas juga bertanggung jawab untuk memproduksi hormon insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah normal dalam tubuh.

 

6. Hati

 

Serupa dengan pankreas, hati juga menjadi salah satu anatomi sistem pencernaan yang tidak dilewati oleh makanan. Organ ini berfungsi memproduksi cairan empedu untuk melarutkan lemak di dalam usus halus agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Selain itu, hati juga bertugas menyimpan glikogen yang digunakan sebagai energi cadangan di dalam tubuh.

 

7. Kantong Empedu

 

Kantong empedu adalah anatomi sistem pencernaan yang bertanggung jawab untuk menyimpan serta mengentalkan cairan empedu yang telah disekresikan oleh hati.

 

8. Usus Besar

 

Usus besar adalah saluran yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum. Saluran ini bekerja dengan menyerap vitamin, air, serta elektrolit dari sisa makanan sebelum membentuk feses.

 

9. Rektum dan Anus

 

Anatomi sistem pencernaan manusia yang terakhir adalah rektum dan anus. Rektum merupakan bagian terakhir dari usus besar yang berfungsi menyimpan feses sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika sudah penuh, otot-otot di sekitar rektum akan berkontraksi untuk mengeluarkan feses melalui anus.


Sumber : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/anatomi-sistem-pencernaan




 

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

 MAKANAN SEBAGAI SUMBER ENERGI MANUSIA


Nutrisi

1. Kebutuhan Energi

Manusia membutuhkan energi untuk melakukan segala aktivitas. Jumlah energi yang dibutuhkan tubuh dapat dihitung dengan satuan kalori (kal).

2. Jenis Nutrisi

Nutrisi atau gizi adalah zat yang dibutuhkan makhluk hidup sebagai sumber energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan, dan untuk berlangsungnya fungsi normal pada setiap jaringan dan organ tubuh. Tubuh memerlukan enam jenis nutrisi, yaitu: karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air.

Karbohidrat adalah sumber energi bagi tubuh. Ada tiga jenis karbohidrat yaitu: gula, pati, dan serat. Namun perlu diketahui bila mengkonsumsi karbohidrat berlebih akan menyebabkan penyakit gula atau diabetes.

Lemak berfungsi melarutkan vitamin A,D,E,K, mengubah asam lemak dan gliserol. Ada dua jenis lemak, yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh.

Protein dibutuhkan tubuh sebagai penghasil energi, untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel tubuh yang rusak, pembuat enzim dan hormon, pembentukan antibodi. Protein tersusun atas sejumlah asam amino.

Vitamin berfungsi untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa penyakit. Vitamin dibagi dua yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E,K)

Mineral berfungsi dalam proses pembangunan sel, membantu reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Mineral yang dibutuhkan tubuh antara lain kalsium (Ca), Fospor (P), Kalium (K), Natrium (Na), Besi (Fe), Iodium (I), dan seng.

Air sangat penting bagi tubuh karena sebagian besar dari tubuh kita berupa air. Kekurangan air menyebabkan dehidrasi.

sumber: https://www.medianekita.com/edukasi/pr-2244827961/rangkuman-materi-ipa-kelas-8-kurikulum-13-bab-4-sistem-pencernaan-manusia




MAKANAN SEBAGAI SUMBER ENERGI MANUSIA

 GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA









pencernaan adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran sangat penting. Apabila organ pencernaan mengalami masalah, tentu saja hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Maka dari itu, penting bagi Anda mewaspadai macam-macam gangguan pencernaan yang bisa menyerang. Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini.

 

Macam-macam Gangguan Pencernaan

 

Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam memecah makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel. Selain itu, sistem pencernaan juga berfungsi memilah dan membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

 

Gangguan pencernaan adalah gangguan pada saluran pencernaan atau disebut juga saluran gastrointestinal. Saluran tersebut termasuk kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar, kantong empedu, dan pankreas. Beberapa jenis gangguan pencernaan dapat berlangsung singkat dan sembuh dengan perawatan rumahan, sementara kondisi lainnya dapat berlangsung lama dan mungkin membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya. Adapun macam-macam gangguan pencernaan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

 

1. GERD

 

GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan.

 

GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk mengatasinya Anda pun perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

 

  • Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil
  • Tidak langsung berbaring setelah makan
  • Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
  • Meninggikan kepala saat tidur
  • Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau obat penghambat asam

 

2. Tukak Lambung

 

Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.

 

Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.

 

3. Batu Empedu

 

Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan. Gejala pada batu empedu meliputi:

 

  • Nyeri kolik
  • Radang kantung dan saluran empedu
  • Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)

 

Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan kondisi:

 

  • Gemuk
  • Berusia lebih dari 40 tahun
  • Perempuan
  • Usia subur
  • Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
  • Sering buang angin

 

Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga operasi.

 

4. IBS

 

IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir pada feses.

 

Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu diduga berkaitan dengan terjadinya IBS. Penanganan IBS dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

 

  • Menghindari makanan yang memicu gejala
  • Mengurangi stres
  • Makan dalam porsi kecil, mengonsumsi lebih banyak serat
  • Olahraga secara teratur dan istirahat cukup

 

5. IBD

 

Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta penurunan berat badan.

 

Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, respons sistem kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus, bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan laboratorium fecal calprotectin dan dapat diatasi tergantung pada penyebabnya. Perawatan khusus seperti obat-obatan diperlukan untuk:

 

  • Mengurangi peradangan
  • Memblokir respons kekebalan
  • Mengobati atau mencegah infeksi
  • Mengobati diare parah
  • Mengelola nyeri ringan tanpa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)

 

Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengikuti diet rendah serat bila Anda rentan terhadap diare, atau menghindari produk susu jika Anda memiliki intoleran terhadap laktosa. Namun, adakalanya pembedahan juga diperlukan untuk mengobati komplikasi seperti obstruksi usus atau abses.

 

6. Diare

 

Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang dikatakan menderita diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari disertai tekstur feses yang lebih cair. Adapun penyebab gangguan pencernaan ini bermacam-macam, seperti infeksi rotavirus atau bakteri, efek samping obat, serta perubahan pola makan. Selain peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya termasuk kram perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja.

 

Diare dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada kasus diare parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

 

7. Konstipasi atau Sembelit

 

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air besar. Apabila Anda buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, maka kemungkinan Anda mengalami sembelit. Adapun gejala utamanya adalah tekstur feses keras. Di samping itu, ciri-ciri gangguan pencernaan ini antara lain:

 

  • Mengejan saat buang air besar
  • Merasa seperti ada penyumbatan di rektum sehingga feses sulit dikeluarkan
  • Merasa tidak tuntas setelah buang air besar
  • Memerlukan bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menggunakan jari tangan atau menekan perut

 

Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa karena pendesakan lumen usus oleh massa organ lain. Memperbanyak asupan serat, cairan, dan olahraga akan membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat mengonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.

 

8. Wasir atau Hemoroid

 

Wasir atau hemoroid merupakan salah satu dari macam-macam gangguan pencernaan yang lebih sering dialami oleh orang di atas usia 50 tahun. Ini merupakan contoh gangguan pencernaan yang terasa menyakitkan dikarenakan pembuluh darah di saluran anus mengalami pembengkakan.

 

Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk. Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.

 

Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi.

 

9. Penyakit Divertikular

 

Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Anda mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.


Sumber : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/9-macam-gangguan-pencernaan-penyebab-dan-cara-mengobatinya




GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA



 UPAYA MENJAGA KESEHATAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA



Cara Merawat Organ Pencernaan

Hampir setiap orang mungkin pernah mengalami gangguan pencernaan, entah itu mual, konstipasi, diare, asam lambung naik, atau lainnya. Namun jika gangguan tersebut sering terjadi, tentu akan membuat Anda tidak nyaman bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Agar hal tersebut tak terjadi, berikut beberapa cara merawat organ pencernaan secara alami yang dapat Anda lakukan.

1. Memperbanyak Asupan Makanan Berserat

Cara yang paling tepat untuk menjaga kesehatan organ pencernaan adalah memperbanyak asupan makanan berserat. Pasalnya, serat memiliki fungsi melancarkan BAB dan mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti wasir, sembelit, dan sindrom iritasi usus besar.

Tidak hanya itu, serat juga berguna untuk menyeimbangkan jumlah bakteri usus dan membantu Anda mencapai berat badan ideal. Anda bisa mendapatkan semua manfaat ini dengan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, serta biji-bijian.

2. Mengonsumsi Probiotik

Berikutnya, cara merawat organ pencernaan secara alami yaitu mengonsumsi probiotik. Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di dalam saluran pencernaan kita. 

Bakteri ini berperan dalam membantu melawan bakteri jahat, menjaga kesehatan sel usus, hingga melancarkan kinerja pencernaan agar tubuh selalu sehat.

Probiotik juga mampu memperkuat sistem imunitas tubuh dan meningkatkan penyerapan zat gizi dari makanan. Anda dapat menambah jumlah bakteri baik dalam usus dengan cara makan makanan yang kaya akan probiotik, contohnya tempe dan yogurt.

3. Mengonsumsi Makanan Alami

Mengonsumsi makanan alami juga menjadi cara menjaga kesehatan organ pencernaan yang dapat Anda biasakan. Makanan alami yang dimaksud di sini adalah makanan yang tidak mengalami pemrosesan atau penambahan zat aditif seperti gula maupun garam.

Penelitian menunjukkan bahwa makanan alami bisa melindungi lambung Anda dari berbagai macam penyakit organ pencernaan.

Baca juga: 8 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal Agar Fungsinya Tetap Optimal

4. Memperhatikan Jam dan Porsi Makan

Cara merawat organ pencernaan selanjutnya ialah memperhatikan jam dan porsi makan. Ini penting karena jam makan yang tidak teratur dan porsi makan terlalu banyak bisa memicu timbulnya asam lambung naik.

Sebaiknya Anda membiasakan diri sarapan di pagi hari, makan siang, dan makan malam di jam yang sama setiap hari. Dengan begitu akan terbangun sebuah kebiasaan maupun rutinitas yang baik.

Selain itu, alih-alih makan dalam porsi besar, Anda dapat mengganti porsi makanan menjadi lebih sedikit namun lebih sering sekitar 4 - 5 kali sehari supaya lambung bekerja lebih ringan.

Biasakan makan paling malam 1 jam sebelum tidur untuk mencegah terjadinya reflux. Biasakan juga makan 3 kali sehari dengan menyesuaikan kebutuhan kalori Anda dan hindari makan ketika akan berolahraga untuk menghindari rasa mual.

5. Makan Tidak Tergesa-Gesa

Makan tidak tergesa-gesa merupakan cara memelihara organ pencernaan yang baik. Maka dari itu biasakan mengunyah makanan secara perlahan hingga benar-benar lumat.

Makanan sebaiknya dikunyah sebanyak 32 kali supaya makanan bercampur dengan enzim-enzim ptialin sehingga ketika masuk ke dalam lambung tidak terlalu memperberat beban lambung.

Tak hanya baik untuk pencernaan, makan perlahan juga dapat membantu mengoptimalkan penyerapan nutrisi.

6. Mengelola Stres

Stres yang Anda alami ternyata bisa berpengaruh terhadap sistem pencernaan. Kondisi ini sering dikaitkan dengan diare, sembelit, ataupun maag. Hal tersebut terjadi karena selama tubuh stres, maka darah dan energi akan teralihkan dari sistem pencernaan.

Kemudian kinerja usus dan otak jadi terganggu sehingga mempengaruhi pencernaan. Guna mengatasinya, Anda bisa belajar mengelola stres misal dengan melakukan meditasi, pelatihan relaksasi, melakukan hal-hal menyenangkan, ngobrol dengan teman atau keluarga, dan sebagainya.

7. Berolahraga Rutin

Olahraga menawarkan segudang manfaat bagi tubuh, salah satunya ialah menjaga kesehatan organ pencernaan. Olahraga juga dapat membantu mengurangi gejala konstipasi serta mencegah terjadinya kondisi peradangan usus. Terlebih lagi, dengan berolahraga rutin Anda akan merasa BAB lebih teratur.

8. Mencukupi Kebutuhan Cairan

Terakhir cara merawat organ pencernaan yang tepat adalah dengan mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Anda bisa rutin mengonsumsi air putih sekitar dua liter per hari untuk memelihara organ pencernaan seperti hati.


Sumber : https://www.sehataqua.co.id/cara-merawat-organ-pencernaan/




UPAYA MENJAGA KESEHATAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

- Copyright © Aveiro Van Diyazt - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -